ENERGI KIMIA ---> ENERGI PANAS
Klasifikasi ketel uap :
Berdasarkan Pemakaiannya
1. K.U.menetap ( Stationary) : Ketel Uap segabai peggerak, atau uapnya di pakai untuk proses produksi ( Gula, Rokok, Vitcien, P.L.T.U )
2. K.U. bergerak ( Movable ) : Ketel Uap sebagai M.P.U Kapal Laut, Lokomotif
Berdasarkan isi Pipa dalam Ketel
1. Ketel Pipa Api ( Fire Tube Boiler) : isi dalam pipa ketel, API
2. Ketel Pipa Air ( Water Tube Boiler ) : isi dalam pipa ketel AIR, jenis ini yang menghasilkan uap SuperHeater ( Uap Panas Lanjut )
Berdasarkan Tekanan Uap yang dihasilkan
1. Tekanan Rendah 1,2 ata – 2 ata
2. Tekanan menengah sampai dengan 40 ata
3. Tekanan Tinggi diatas 40 ata
4. Tekanan Sub Kritis 100 ata – 275 ata
5. Tekanan Kritis 275 ata s/d 350 ata
Berdasarkan Sirkulasi air dalam ketel
1. Ketel Uap sirkulasi Alam ( Bouyancy )
2. Ketel Uap sirkulasi Paksa ( Pompa )
Berdasarkan Bahan bakar yang dipakai
1. Bahan Bakar Cair : Residu, Tetes, Solar, Minyak Diesel
2. Bahan Bakar Padat : Kayu, Baggase, Daduk
Nilai Bakar Bahan Bakar:
1. Batu Bara : 7000 kcal/kg 5. Daduk : 2.400 kcal/kg
2. Baggase : 3600 kcal/kg 6. Arang Kayu : 7.300 kcal/kg
3. Premium : 11.000 kcal/kg
4. Residu : 10.000 kcal/kg
Siklus Tenaga Uap
CONTOH KETEL UAP
Saturday, November 9, 2013
Turbin Gas
Siklus Brayton
PROSES TERMODINAMIKA :
1-2 Kompressi isentropis pd Kompressor
2-3 Pembakaran pd Ruang Bakar ISOBARIC
3-4 Ekspansi Isentropis pd Turbin Gas
4-1 Pembuangan panas Isobaric
2-3 Pembakaran pd Ruang Bakar ISOBARIC
3-4 Ekspansi Isentropis pd Turbin Gas
4-1 Pembuangan panas Isobaric
Panas yang dimasukkan pada sistim
Kerja yang dihasilkan Turbin GasKerja yang diperlukan Kompressor
Efisiensi Turbin Gas
Dimana :
QA : Panas yang dimasukkan ke sistim
.m : Laju masa Gas atau Udara
CP : Panas specifik Gas atau Udar
WT : Kerja Turbin
WK : Kerja Kompressor
T : Temperatur Absolut ( Kelvin )
QA : Panas yang dimasukkan ke sistim
.m : Laju masa Gas atau Udara
CP : Panas specifik Gas atau Udar
WT : Kerja Turbin
WK : Kerja Kompressor
T : Temperatur Absolut ( Kelvin )
Contoh Turbin Gas
Turbin Air
Turbin Air
klasifikasi turbin air
1). Berdasarkan aksi semburan airpada sudu
Turbin Impul : yaitu Turbin dimana semua energi potensial dikonversikan menjadi energi kinetis pada Roda Disc. Tidak ada perbedaan tekanan pada sisi masuk atau sisi keluar disebut juga Turbin Kecepatan.
Turbin Reaksi : Energi potensial dirubah menjadi energi kinetis pada sudu jalan dan sudu gerak. Antara sisi masuk dan sisi keluar tidak ada perbedaan tekanan
2). Berdasarkan Penemunya
Turbin Impul : T.Pelton,T Turgo, T.Girard,T.Jonval, T.Banki
Turbin Reaksi : T.Francis, T.Kaplan, T. Thomson
Prinsif kerja turbin air
Air dalam bendungan, dialirkan lewat pipa penstok, melalui Nozzle menyemburkan air pada roda Disc, roda Disc memutar poros Turbin, Poros Turbin dihubungkan Poros Generator, menghasilkan LISTRIK
Turbin Impul : yaitu Turbin dimana semua energi potensial dikonversikan menjadi energi kinetis pada Roda Disc. Tidak ada perbedaan tekanan pada sisi masuk atau sisi keluar disebut juga Turbin Kecepatan.
Turbin Reaksi : Energi potensial dirubah menjadi energi kinetis pada sudu jalan dan sudu gerak. Antara sisi masuk dan sisi keluar tidak ada perbedaan tekanan
2). Berdasarkan Penemunya
Turbin Impul : T.Pelton,T Turgo, T.Girard,T.Jonval, T.Banki
Turbin Reaksi : T.Francis, T.Kaplan, T. Thomson
Prinsif kerja turbin air
Air dalam bendungan, dialirkan lewat pipa penstok, melalui Nozzle menyemburkan air pada roda Disc, roda Disc memutar poros Turbin, Poros Turbin dihubungkan Poros Generator, menghasilkan LISTRIK
Jenis Jenis Turbin Air
TURBIN KAPALN
TURBIN FRANCIS
Turbin Uap
Turbin Uap
Turbin dibagi menjadi tiga macam berdasarkan Fluida Kerjanya :
1. Turbin Uap ( Fluida Kerjanya UAP )
2. Turbin Air ( Fluida Kerjanya AIR )
3. Turbin Gas ( Fluida Kerjanya GAS )
1-2 Proses Ekspansi dalam Turbin Uap
2-3 Proses kondensasi dalam Kondensor
3-4 Proses tekanan dalam pompa
4-5 Proses preHeater dalam ketel
5-6 Proses Heating dalam ketel
6-1 Proses SuperHeater dalam ketel
Klasifikasi Turbin Uap
Berdasarkan aksi Uap
Turbin Uap Impul : perubahan energi Potensial menjadi Energi kinetis terjadi pada Nozzle, kemudian Energi Kinetis dirubah menjadi energi me kanis pada sudu jalan
Turbin Uap Reaksi : perubahan energi potensial menjadi energi kinetis terjadi pada sudu jalan dan sudu tetap
Berdasarkan Pemakaiannya
Turbin Stationer : bila dipakai untuk menggerakkan Generator, Gilingan etc
Turbin Movable : bila dipakai untuk menggerakkan Kapal Laut,Jet foil,Lokomotif
Berdasarkan Tingkat ( Stage )
Turbin Single Stage : bila Turbin mempunyai satu susunan SUDU
Turbin Multy Stage : Bila Turbin terdiri dari beberapa / lebih dari satu susunan SUDU
http://dc144.4shared.com/doc/eruA8EYG/preview.html
Daya yang dapat dibangkitkan Turbin Uap
Berdasarkan inthalpi Uap ( h , i )
Tabel Turbin Uap
1. Turbin Uap ( Fluida Kerjanya UAP )
2. Turbin Air ( Fluida Kerjanya AIR )
3. Turbin Gas ( Fluida Kerjanya GAS )
1-2 Proses Ekspansi dalam Turbin Uap
2-3 Proses kondensasi dalam Kondensor
3-4 Proses tekanan dalam pompa
4-5 Proses preHeater dalam ketel
5-6 Proses Heating dalam ketel
6-1 Proses SuperHeater dalam ketel
Klasifikasi Turbin Uap
Berdasarkan aksi Uap
Turbin Uap Impul : perubahan energi Potensial menjadi Energi kinetis terjadi pada Nozzle, kemudian Energi Kinetis dirubah menjadi energi me kanis pada sudu jalan
Turbin Uap Reaksi : perubahan energi potensial menjadi energi kinetis terjadi pada sudu jalan dan sudu tetap
Berdasarkan Pemakaiannya
Turbin Stationer : bila dipakai untuk menggerakkan Generator, Gilingan etc
Turbin Movable : bila dipakai untuk menggerakkan Kapal Laut,Jet foil,Lokomotif
Berdasarkan Tingkat ( Stage )
Turbin Single Stage : bila Turbin mempunyai satu susunan SUDU
Turbin Multy Stage : Bila Turbin terdiri dari beberapa / lebih dari satu susunan SUDU
http://dc144.4shared.com/doc/eruA8EYG/preview.html
Daya yang dapat dibangkitkan Turbin Uap
Berdasarkan inthalpi Uap ( h , i )
Tabel Turbin Uap
Thursday, November 7, 2013
Macam Macam Turbin
Tuesday, November 5, 2013
Motor Bakar
Motor Bakar (Combustion Engine )
Energi.Kimia terjadi didalam karburator ( BB + Ud ), masuk keruang bakar dalam Silinder terjadi ledakan ( En Thermal yang menimbulkan tekanan pada piston, dengan luasan piston maka timbul gaya dorong F, piston akan bergerak translasi kekanan men dorong piston rod gaya dorong ini akan dieruskan CrankShaft dan menyebabkan gerakkan ROTASI pada FLYWHEEL, Untuk mengembalikan piston pada posisi awal, tekanan da lam Silinder dikurangi dengan cara membuka katup buang, terjadilah penurunan tekanan ,maka piston akan kembali pada posisi awalnya, akibat gerakan tadi, maka CrankShat berputar satu kali.
Gerakan Piston didalam Silinder, diteruskan Piston Rod, kemudian gerak Translasi dirubah menjadi Gerak Rotasi pada CrankShaft
Klasifikasi Motor Bakar
b. Siklus Diesel ( Dual Cycles Engines )
0 – 1 Langkah pemasukkan BB bertekanan
1 – 2 Langkah Kompressi
2 – 3 Langkah Pembakaran pada Tek. Konstan
3 – 4 Langkah Pembakaran pada Vol. Konstan
4 – 5 Langkah Kerja / Ekspsnsi
5 – 1 – 0 Langkah buang disambung langkah isap
Daya yang dapat dibangkitkan (Silinder Tunggal )
Akibat terjadi ledakan, maka dalam ruang bakar timbul tekanan sebesar ( P)
Tekanan P pada luasan piston A maka timbul Gaya F, bila jari2 CrankShaft ( r )
Adanya Gaya F dan berjarak r dengan titik pusat maka timbul Torsi atau energi rotasi sebesar
Daya Indikasi ( Ni) : adalah Daya yang terda pat didalam ruang bakar
Daya Efektif (Ne) : Adalah daya yang terdapat di OUTPUT Motor Bakar
Hubungan antar Daya
Energi.Kimia terjadi didalam karburator ( BB + Ud ), masuk keruang bakar dalam Silinder terjadi ledakan ( En Thermal yang menimbulkan tekanan pada piston, dengan luasan piston maka timbul gaya dorong F, piston akan bergerak translasi kekanan men dorong piston rod gaya dorong ini akan dieruskan CrankShaft dan menyebabkan gerakkan ROTASI pada FLYWHEEL, Untuk mengembalikan piston pada posisi awal, tekanan da lam Silinder dikurangi dengan cara membuka katup buang, terjadilah penurunan tekanan ,maka piston akan kembali pada posisi awalnya, akibat gerakan tadi, maka CrankShat berputar satu kali.
Gerakan Piston didalam Silinder, diteruskan Piston Rod, kemudian gerak Translasi dirubah menjadi Gerak Rotasi pada CrankShaft
Klasifikasi Motor Bakar
1. Berdasarkan sistim Fluida Kerjanya
a). MB Pembakaran Dalam ( Internal Combustion Engine)
Motor bakar dimana fluida kerjanya berada didalam ruang bakarmya
b). MB Pembakaran Luar ( External Combustion Engine )
Motor bakar dimana fluida kerjanya diluar ruang bakarnya
2. Berdasarkan Langkah Kerja ( Strokes )
a). MB Dua Langkah ( Two Strokes Engine)
Untuk mendapatkan satu kali kerja diperlukan satu kali putaran poros engkol
b). MB Empat Langkah ( Four Strokes Engine )
Untuk mendapatkan satu kali kerja diperlukan dua kali putaran poros engkol
3. Berdasarkan Sistim Penyalaannya
a). Loncatan Bunga api ( Spark Ignition Engine / S.I.E )
Motor Bakar yang penyalaannya dengan loncatan Bunga api , dari spark plug / Busi ( Motor Bensin )
b). Tekanan pada bahan bakar( Compression Ignition Engine )
Motor Bakar yang penyalaannya dengan tekanan pada Bahan Bakar dan udara /Comprresion
4. Berdasarkan Siklus Kerjanya
a. OTTO ( Otto Cyclus Engine )
a). MB Pembakaran Dalam ( Internal Combustion Engine)
Motor bakar dimana fluida kerjanya berada didalam ruang bakarmya
b). MB Pembakaran Luar ( External Combustion Engine )
Motor bakar dimana fluida kerjanya diluar ruang bakarnya
2. Berdasarkan Langkah Kerja ( Strokes )
a). MB Dua Langkah ( Two Strokes Engine)
Untuk mendapatkan satu kali kerja diperlukan satu kali putaran poros engkol
b). MB Empat Langkah ( Four Strokes Engine )
Untuk mendapatkan satu kali kerja diperlukan dua kali putaran poros engkol
3. Berdasarkan Sistim Penyalaannya
a). Loncatan Bunga api ( Spark Ignition Engine / S.I.E )
Motor Bakar yang penyalaannya dengan loncatan Bunga api , dari spark plug / Busi ( Motor Bensin )
b). Tekanan pada bahan bakar( Compression Ignition Engine )
Motor Bakar yang penyalaannya dengan tekanan pada Bahan Bakar dan udara /Comprresion
4. Berdasarkan Siklus Kerjanya
a. OTTO ( Otto Cyclus Engine )
0-1 Langkah ( Pemasukkan Bahan Bakar )
1-2 Langkah Kompressi
2 -3 Langkah Pembakaran
3 – 4 Langkah Kerja / Ekspansi
4 -1 -0 Langkag Buang /Exhaust
1-2 Langkah Kompressi
2 -3 Langkah Pembakaran
3 – 4 Langkah Kerja / Ekspansi
4 -1 -0 Langkag Buang /Exhaust
b. Siklus Diesel ( Dual Cycles Engines )
1 – 2 Langkah Kompressi
2 – 3 Langkah Pembakaran pada Tek. Konstan
3 – 4 Langkah Pembakaran pada Vol. Konstan
4 – 5 Langkah Kerja / Ekspsnsi
5 – 1 – 0 Langkah buang disambung langkah isap
Daya yang dapat dibangkitkan (Silinder Tunggal )
Akibat terjadi ledakan, maka dalam ruang bakar timbul tekanan sebesar ( P)
Tekanan P pada luasan piston A maka timbul Gaya F, bila jari2 CrankShaft ( r )
Adanya Gaya F dan berjarak r dengan titik pusat maka timbul Torsi atau energi rotasi sebesar
Apabila Torsi ini dikalikan kecepatan sudut ( ω ) akan timbul DAYA sebesar :
Daya yang dapat dibangkitkan (Multi Silinder )
Daya yang dapat dibangkitkan (Multi Silinder )
Daya pada Motor Bakar
Daya Mekanis( Nm ) : adalah Daya yang hilang untuk mengatasi gesekkan yang terjadi pada Motor BakarDaya Indikasi ( Ni) : adalah Daya yang terda pat didalam ruang bakar
Daya Efektif (Ne) : Adalah daya yang terdapat di OUTPUT Motor Bakar
Hubungan antar Daya
Subscribe to:
Posts (Atom)